PENCARIAN

Jumat, 24 Juli 2020

CONTOH JURNAL PENELITIAN RANCANGAN ALAT PENDETEKSI BABI HUTAN SAAT CAMPING DI DALAM HUTAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR

Juli 24, 2020


RANCANGAN ALAT PENDETEKSI BABI HUTAN SAAT CAMPING DI DALAM HUTAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR (Passive Infrared Sensor) BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO


















Disusun oleh :


FAIZAL MUHAMMAD AZIS             190103008






FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS    DUTA BANGSA SURAKARTA 
TAHUN AJARAN 2019/2020


DARTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1       
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
ABSTRAK......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS...................................................................................... 4
A.    Aktivitas Camping........................................................................................... 4
B.     Babi Hutan....................................................................................................... 4
C.    Sensor PIR....................................................................................................... 4
D.    Arduino............................................................................................................ 4
E.     Relay 5 Vdc...................................................................................................... 5
F.     Kabel Jumper.................................................................................................. 5
G.    Kabel 220 Vac................................................................................................. .5
H.    Fitting dan lampu............................................................................................ .5
I.       METODE........................................................................................................ .5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 6  
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 6




RANCANGAN ALAT PENDETEKSI BABI HUTAN SAAT CAMPING DI DALAM HUTAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR (Passive Infrared Sensor) BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

Faizal Muhammad Azis1

 Falkultas Teknik Komputer
Universitas Duta Bangsa Surakarta
Jl. Bhayangkara No.55, Tipes, Kec. Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 5715
1190103008@fikom.udb.ac.id


ABSTRAK
Wilayah indonesia sebagian besar wilayah pergunungan dan sebagian besar masyarakat terutama kaum muda millenial  memiliki hobi untuk naik gunung. Banyak pegunungan di indonesia yang menjadi tempat untuk menyalurkan hobi untuk menaklukkan puncak gunung. Pada umumnya pengusir hewan babi hutan ini masih menggunakan cara manual seperti api unggun yang harus terus menyala sepanjang malam. Perencanaan sistem pengusir babi hutan pengganggu para pendaki saat istirahat malam berbasis mikrokontroler dan menggunakan sensor PIR sebagai pembaca data dan modul mp3 yang menyalakan lampu ke sekeliling camp. Tujuan akhir project ini adalah merencanakan serta membuat alat menggunakan sensor pir menyalakan lampu untuk menghindari gangguan babi hutan yang masuk area camp perkemahan.
Jenis  penelitian yang di gunakan sebagai penelitian kualitatif dengan konsep eksprimental. Pengujian yang dilakukan  adalah pengujian blackbox. Yangg berfokus pada persyaratan fungsionaal perangkat lunak  Hasil dari penelitian ini adalah sebuah  sistem pada tugas akhir ini, pengusir babi hutan yang mendekat kearea camp pendaki saat di dalam hutan terdeteksi oleh sensor pir maka akan di proses ke mikrokontroler terdapat juga lampu menyala saat pir bereaksi  yang berfungsi untuk mengusir babi hutan yang masuk di area camp . dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan di dapatkan hasil jarak sensor pir dengan jarak maksimun 5 meter dan mengeluarkan mengeluarkan cahaya dari lampu secara tiba-tiba, sehingga hasil dari pemanfaatan alat tersebut dapat mengusir babi hutan yang masuk di area camp pendaki.
Kata kunci : pendaki, sensor pir, sinar lampu



I.   PENDAHULUAN
Kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan olahraga bahkan mata pencaharian bagi masyarakat indonesia terutama para kaum muda.kegiatan ini membuat kita lebih dekat dengan alam serta belajar tetang hidup.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari tentang   kegiatan olahraga ini oleh karena itu, kegiatan ini sebagai kebutuhan utama  bagi masyarakat indonesia
Masalah yang selalu dikawatirkan oleh para pendaki ini tentunya serangan babi hutan yang sering merusak tenda mereka saat sedang tidur. Disebabkan karena area camp tidak bersih dan yang paling penting matinya api unggun karena tidak ada penerangan dadakan dalam keadaan darurat. Tentu masalah ini sangat merugikan bagi para pendaki.


Menghadapi masalah yang satu ini. Berbagai cara mengendalian terhadap babi hutan ini salah satunya dengan menjaga api unggun tetap menyala agar babi hutan takut dan menjauhi area camp dan tidak menimbulkan kerusakan.
Untuk mengatasi masalah ini, saya akan merancang sebuah alat yang mendeteksi hadirnya babi hutan bila mendekati camp pendaki yang aktif dimalam hari. Sehingga alat ini dapat dijadikan alternatif untuk para pendaki dalam mengatasi babi hutan tanpa perlu bergantian menjaga api unggun.
Dari latar belakang di atas maka saya membuat proyek akhir dengan judul Rancangan alat pendeteksi babi hutan saat camping di dalam hutan menggunakan sensor pir (passive infrared sensor) berbasis mikrokontroler arduino”.



 II. TINJAUAN TEORITIS
2.1. Aktivitas Camping
Berkemah adalah sebuah kegiatan olahraga, rekreasi, mata pencaharian di luar ruangan.
Umumnya kegiatan dilakukan untuk menyalurkan hobi dan istirahat dari ramainya perkotaan serta menikmati keindahan alam yang sejuk dan asri. menginap dihutan atau pegunungan dengan tenda. Dibangun ala kadarnya bahkan tanpa atap sama sekali, hanya menggunakan sleeping bag menghadap keatas melihat bintang-bintang pada saat malam hari belajar menghargai ciptaan tuhan dan bersyukur. 

2.2. Babi hutan
Babi celeng secara umum sering disebut babi hutan, termasuk famili suidae. penyebaran wilayahnya yang mendunia. Mulai dari wilayah hutan eropa tengah, pengunungan atlas di afrika tengah, sebagian besar diasia hingga wilayah paling selatan indonesia mencangkup babi liar afrika, babi semak di afrika, babi kerdil di utara india, dan babi rusa di indonesia.
Babi merupakan hewan nokturnal (lebih banyak beraktifitas di malam hari). Celeng ini termasuk golongan hewan omnivora. makanan utamanya adalah berbagai tumbuhan, buah- buahan, kacang-kacangan, hingga akar. Babi hutan juga mengkonsumsi telur burung, bangkai , tikus kecil, serangga, dan cacing.
Babi Hutan jantan sudah dewasa umumnya hidup menyendiri kecuali saat musim kawin. Sedangkan babi hutan betina bersama anaknya hidup dalam satu kelompok yang terdiri dari sekitar 20 ekor atau lebih babi  hutan. Saat merasa terancam, babi hutan jantan tidak segan-segan akan menurunkan kepalanya dan menyeruduk si pengganggu dengan taring tajam dan kuatnya. Sementara babi hutan betina biasanya akan mengangkat kepalanya dan menggigit si pengganggu.

2.3. Sensor PIR                     
Sensor ini bisa untuk mendeteksi sesuatu yang melewatinya. Mebuat projek ini maka akan menggunakan sensor pir HC-SR501 berguna mendeteksi suatu pergerakan untuk menghidupkan sebuah lampu.  Alat ini akan dirancang mampu  mendeteksi gerakan hingga   jarak area 5 meter.



(Gambar 1 sensor HC-SR501)

Pada sensor HC-SR501 mempunyai dua buah pontensiometer, untuk yang sebelah kiri mengulur durasi waktu dan yang kanan mengatur sensitivitas. Kegunaan pin 1 adalah pin power bagi sensor PIR dan membutuhkan tegangan input sebesar  5Vdc sehingga cukup efektif. Kemudian pin 2 adalah pin output sebesar 3,3Vdc untuk high dan untuk low sebesar 0Vdc. untuk yang pin 3 adalah pin gnd/ground terdapat header tersolernya.
uuuu

(Gambar 2 Sensor PIR)

Sensor PIR memdeteksi pergerakan   dalam   jangkauan sensor. Manusia maupun hewan alat ini akan mendeteksi gerakan mereka sebab manusia dan hewan mengeluarkan energi panas membentuk radiasi inframerah

2.4. Arduino

Arduino sangat poluler didunia karena rangkaian elektronik ini bersifat open source.
Ardino sendiri menggunakan board mikrokontroler ATMmega yang memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk dipergunakan, sebab dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui jenis sersor yang dapat mengendalikan lampu, dan bebagai jenis macam akuator lainya







(Gambar 3 : Arduino Uno)

2.5. Relay 5 Vdc

            Relay adalah suatu alat yang berfungsi mengoperasikan kontak sakelar. Karena salah satu jenis saklar terdiri dari dua jenis  Normally close dan Normally open

                        

(Gambar 4 : Relay 5 Vdc )

2.6. Breadboard
                Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder.

2.7. Kabel Jumper
            kabel jumper sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.

2.8. Kabel 220 Vac
            Kabel adalah sebuah alat untuk menyalurkan tegangan listrik yang terdiri dari isolator dan konduktor.



2.9. Fitting dan Lampu
            berfungsi untuk menghubungkan bola lampu dengan kawat jaringan agar supaya sambungan ini bersifat aman

METODE
            Metode pelaksaan dalam pembuatan alat pendeteksi babi hutan sebagai berikut :
1)persiapan pembuatan, 2)perancangan desain dan alat, 3)perancangan program otomatis, 4)uji coba.
            Tahap pertama persiapan pembuatan menyiapkan bahan-bahan utama sebagai pendeteksi babi hutan adalah : 1)Sensor PIR HC-SR501, 2)Arduino Uno, 3)Relay 5 Vdc, 4)Breadbord, 5)Kabel jumper, 6)Kabel 220 Vac, 7)Fitting dan lampu.
            Tahap perancangan desaind dengan rangkaian pin VCC dari sensor PIR dan relay terhubung dengan pin VCC Arduino UNO. pin GND (ground) dari sensor PIR itu sendiri dan relay terhubung dengan GND Arduino. Hubungkan pin out put sensor dengan pin digital 2 Arduino. Lalu hubungkan pin IN Relay dengan pin digital 4 Arduino. Hubungkan lampu pada relay. Setelah selesai membuat rangkaian, langkah selanjutnya adalah membuat sketch program pada software Arduino IDE. Sketch untuk rangkaian sensor PIR ditinjukan oleh contoh program Compile sketch yang telah dibuat. hubungkan Arduino UNO dengan komputer menggunakan kabel USB dan upload ke Arduino UNO yang digunakan. (Jangan lupa untuk memastikan board dan port yang digunakan) stelah itu buka serial monitor pada Arduino IDE sehingga perubahan yang dibaca dari sensor PIR dapat terlihat.

Tahap perancangan program otomatis dengan diawal program mendefinisikan  nama lain pin arduino serta variable. Selanjutnya Pada pin digital 2 arduino yang terhubung dengan pin output sensor PIR diberi nama pinPIR. Setelah itu,pada pin digital 4 arduino yang yang terhubung pada pin IN relay diberi nama pinRelay. Untuk statusPIR akan berfungsi sebagai variabel penampung dari kondisi yang akan dibaca dan pada program ini diinisialisai dengan nilai 0. langkah Selanjutnya pada void setup didefinisikan arah dari pin digital yang digunakan, pinPIR diatur sebagai pin INPUT dan pinRelay diatur sebagai pin OUTPUT. Kemudian pengaturan baud rate untuk komunikasi serial sebesar 9600bps. kemudian pada void loop output digital dari sensor PIR akan dibaca melalui pin PIR dan hasilnya akan disimpan pada variabel statusPIR.
Jika statusPIR bernilai HIGH maka, pinRelay akan berlogika HIGH kemudian akan menghidupkan relay dan lampu dengan delay 10 detik. Kemudian arduino akan mengirimkan string “ADA GERAKAN DELAY 10 DETIK” secara serial.  Jika statusPIR bernilai LOW maka, pinRelay akan berlogika LOW kemudian akan mematikan relay dan arduino akan mengirimkan string “TIDAK ADA GERAKAN” secara serial.

(Gambar 5 : Program saklar otomatis)


Jika program sudah selesai maka akan ada tampilan dari komunikasi serial yang mencatat setiap waktu. Alat ini bisa diletakkan di dalam tenda atau diluar tenda bisa diberi jarak 5 meter dari tenda camping para pendaki.

III. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan malasah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Teknologi alternatif, alat yang sanggup   mendeteksi ancaman babi hutan dengan efektif, berdasarkan dengan sensor pir yang langsung merespon menghidupkan lampu penerangan di sekitar camp.
2.      Cara kerja sistem ini secara                            keseluruhanberjalan dengan baik. Alat ini akan aktif pada saat malam hari mendeteksi gerakan babi hutan dengan mengeluarkan cahaya dari luar tenda agar menghalau hewan tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, 2019. “Perancangan Alat Pendeteksi                                             
Hewan  Pengganggu Tanaman Kebun Menggunakan Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red)  Berbasis Mikrokontroler” . Disertasi :  jurusan  teknik informatika  UIN Alauddin.

Azizah, :”Rancang Bangun   Prototipe Alat Deteksi
Jarak pada Mobil Pengangkut Barang Berbasisi Arduino”. Jurusan Teknik Informatika; Fakultas Sains dan Teknlologi; Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatu llah (Juni 2014).

Rudi Susanto,Wiji lestari, Novemy Triyandari N:“RANCANGAN BANGUN ALAT  UKUR             KEKERINGAN SIMPLISA BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK PELAKU      USAHA PENGERINGAN “EMPON-        EMPON” DI KISMANTORO WONOGIRI.       STIMIK DUTA BANGSA SURAKARTA.







11


















                                                                                                                                                                      121